Halaman

Senin, 11 Juni 2012

Saya Berhak untuk Tidak Sholat

“Memangnya siapa yang melarang anda untuk tidak sholat?”
“Secara tidak langsung sangat banyak.”
“Contohnya?”
“Ya anda sendiri.”
“Kenapa anda menuduh saya?”
“Buktinya anda berpandangan sinis terhadap saya.”
“Dari mana anda tahu?”
“Dari sudut mata anda. Dari sikap anda terhadap saya. Dari gunjingan anda dengan tetangga. Anda katakan saya tidak tergolong orang baik-baik. Anda tidak perhitungkan saya dalam pergaulan. Anda tolak saya melamar anak gadis anda.”
“Hmm begitu ya. Okey. Apa anda yakin?”
“Ini bukan keyakinan. Tapi fakta.”
“Apa faktanya?”
“Faktanya saya anda kucilkan bersama-sama di Komplek ini.”

“Jadi sekarang apa yang anda mau?”
“Tidak ada apa-apa. Cuma tolong, anda jangan memandang sinis terhadap saya.”
“Hmm ya okey. Tapi tolong juga anda tidak mencemoohkan kami yang sholat.”
“Saya sebenarnya tidak ingin mencemoohkan anda. Tapi karena anda bersama-sama memandang sinis pada saya, berkoar-koar bahwa saya sudah tergolong kafir dan segala macam, makanya saya kritik anda. Bukan untuk mencegah anda. Apalagi melarang anda. Itu hak azazi anda, seperti juga hak azazi saya untuk tidak sholat. Tapi mari kita saling menghargai.Jangan anda jadikan itu sebagai ukuran pergaulan dan moral diantara kita”
“Kami menghargai anda kok. Justru dengan sholat kami dianjurkan mengendalikan diri untuk tidak berburuk sangka apalagi menghina anda.”
“Nah ini. Ini dia.”
“Apa?”
“Ini gaya bicara anda dan teman-teman anda dimana-mana. Tapi kenyataannya tidak terbukti. Kenyataannya anda sadis. Terutama sadis secara psikologis. Anda memandang sinis terhadap saya.”
“Oh anda ini salah.”
“Apanya yang salah?”
“Dalam agama kita tidak boleh menuduh.”
“Saya sudah tahu. Yang saya kritik sikap anda. Prilaku anda. Tidak terbukti dengan slogan anda.”
“Okey, sekarang apa yang anda mau?”
“Tapi tadi sudah saya katakan. Mari kita saling menghargai. Benar-benar menghargai. Bukan slogan. Bukan pura-pura menghargai.”
“Ya ya okey. Kalau begitu tolong anda tidak bertanya lagi. Karena jika tulisan ini terlalu panjang nanti pembaca jadi bosan. Kalau masih ada yang mau anda tanyakan, silahkan inbox saya DISINI. Tapi khusus kita berdua saja.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar