Halaman

Jumat, 13 Juli 2012

Pengkhianatan Mustafa Kamel Ataturk Terhadap Islam

Di atas sibuknya dengan masalah-masalah yang datang,masih sempat nonton film sejarah Turki :D.

Siapa yang tidak kenal Mustafa Kamal?Pasti semua sudah pada kenal ya?Nama yang sempat menjadi inspirasi dunia.Banyak anak lahir menyandang nama ini-Mustafa Kemal.Namun beda dalam catatan Islam.Nama Mustafa Kemal tercatat sebagai pengkhianat besar.Mangapa?Mari kita simak sejarahnya di bawah ini:


Kisah penghianatan terbesar  dalam sejarah Islam modern ini,bermula ketika Sultan Abdul Hamid II menolak permintaan Theodore Herzl agar Khilafah Turki Utsmani menyerahkan Palestina sebagai wilayah baru untuk Yahudi.Sejak penolakan ini pula kekuatan lobi Yahudi bermain keras.Mereka mulai membangkitkan gerakan-gerakan anti Sultan Abdul Hamid II.Beberapa di antaranya yang kelak sangat vokal dan mengambil  peran besar adalah al Ittihad wa at Taraqqiy dan Fatat Turk.Keduanya adalah gerakan dan organisasi yang di asuh dan di besarkan oleh gerakan Freemasonry di Turki.


Agenda utamanya adalah menentang dan melakukan pemberontakan atas Sultan Abdul Hamid II.Partai ini untuk pertama kali terbentuk dan muncul tahun 1890.Di prakarsai oleh mahasiswa Akademi Militer dan Kedokteran Militer.Mereka banyak melakukan gerakan rahasia untuk menjatuhkan kekuasaan Sultan Hamid II dari dalam,terutama lini militer.Tahun 1897,gerakan ini terbongkar dan Sultan memerintahkan pembubaran.


Pada tanggal 4-9 Februari 1902,di Perancis di gelar sebuah konferensi besar dengan agenda meruntuhkan Utsmani.Konferensi ini di prakarsai oleh al Ittihad wa at Taraqqiy.Hasil dari konferensi ini adalah,mereka meminta agar negara-negara Eropa terlibat secara aktif untuk mengakhiri dan menyingkirkan Sultan Abdul Hamid II dari daulat Turki.Bahkan mereka mengklaim diri telah mengusai sebagian besar kekuatan militer di negeri Turki,termasuk pimpinan tertinggi militer,Mustafa kamal Affandi.


Dengan lantang al Ittihad wa at Taraqqiy mengatakan akan memimpin Turki dengan ideologi Revolusi Perancis yang berdasarkan liberte,egalite,dan fraternite.Peristiwa ini lebih di kenal dengan peristiwa 31 Maret.Sebuah aksi massa meledak dan menuntut penggulingan Sultan Abdul Hamid II.


Pemuda-pemuda Turki yang berangkat ke Eropa saat itu,sebagaimana di tuturkan oleh Sultan Abdul Hamid,mempelajari semua hal tentang Revolusi Perancis,kecuali satu hal,siapa di belakang Revolusi tersebut.Lalu mereka pulang ke Turki dan bergabung dalam segala gerakan yang bertujuan meruntuhkan Turki Utsmani.


Dan akhir dari episode ini adalah keputusan yang di tandatangani dalam perjanjian Lausanne,20 November 1922.Dua pihak yang hadir adalah pemerintah baru Ankara yang di sebut-sebut masih mewakili Daulah Turki Utsmani dengan pihak Inggris.Selama perundingan,Inggris lewat Lord Curzon menetapkan beberapa syarat dan kondisi.

1.Penghapusan khilafah secara total.

2.Pengasingan khilafah keluar negara.
3.Penyitaan kekayaan Khalifah.
4.Pernyataan sekulerisasi negara.


Dari pihak Turki Utsmani ,mereka menolak dan menentang syarat-syarat yang di ajukan,kecuali beberapa tokoh saja,termasuk Mustafa Kamal Affandi yang oleh dunia lebih di kenal sebagai Mustafa Kemal Ataturk.


 Mustafa Kemal  lahir pada tahun 1881 di sebuah kawasan  miskin di Salonika,Turki.Saat mahasiswa Kemal bergabung dengan perkumpulan nasionalis yang fanatik.Kelompok ini tak jemu-jemunya menyalahkan Islam yang di anggap sebagai penyebab keterbelakangan Turki dan terus-menerus menyebarkan kebencian terhadap syariat yang di anggap kolot,serta menjadikan ajaran-ajaran sufi menjadi bahan tertawaan.


Kemal menyatakan keinginannya untuk membangun Turki yang di hormati oleh negara-negara lain di dunia.Ia pernah menyatakan,"saya adalah Turki!Menghancurkan saya sama artinya dengan menghancurkan Turki!"


Setelah berkuasa,Kemal menyatakan dengan tegas bahwa ia akan menghancurkan seluruh puing Islam dalam kehidupan bangsa Turki.Hanya dengan mengeliminasi segala sesuatu yang berbau Islam,Turki bisa memperoleh kemajuan menjadi bangsa yang modern.Kemal juga menyerang Islam dengan ungkapannya"selama lima ratus tahun,hukum dan teori-teori ulama Arab serta tafsir para pemalas dan tiada guna telah menentukan hukum perdata dan pidana Turki.Tidak ada itu wahyu Tuhan!Islam hanyalah rantai yang di gunakan para ulama dan penguasa tiran untuk membelenggu rakyat.penguasa membutuhkan agama adalah orang yang lemah.Orang yang lemah tidak boleh berkuasa!"


Kala berkuasa,Mustafa Kemal menjadi dictator absolute.Seluruh suku Kurdi di Turki di binasakan dengan cara yang bengis,desa-desa di bakar,ternak dan hasil panen di hancurkan,perempuan dan anak-anak di perkosa dan di bantai.Rakyat Turki pun harus menerima reformasi anti-Islam,seperti larangan mengenakan fez/tarbus (kopiah Turki) dan sorban.Rakyat Turki di wajibkan mengenakan busana Eropa,wajib menggunakan aksara latin,kalender Masehi,dan menjadikan hari ahad sebagai hari libur.Akibat itu jutaan rakyat Turki,terutama di desa-desa dan kota-kota kecil mengutuk Mustafa Kemal.


Tanggal 29 Oktober 1923 menjadi hari bersejarah untuk umat islam di seluruh dunia.Hari itu rencana awal Mustafa Kemal Atarturk mendapatkan hasilnya.Ia berdiri di atas podium dan mulai menyampaikan pidatonya."Anda telah menugaskan saya untuk menyelamatkan keadaan di saat yang kritis ini.Namun,krisis ini bukan akibat perbuatan Anda.Sumber dari krisis ini bukanlah suatu perkara yang sederhana,namun kesalahan mendasar dalam sistem pemerintahan kita.Majelis Nasional melaksanakan fungsi sebagai lembaga legislatif sekaligus lembaga ekskutif.Setiap anggota Majelis Nasional masih harus ikut campur dalam tiap pengambilan keputusan pemerintah dan turut mengatur departemen-departemen pemerintahan dan keputusan para menteri.Tuan-tuan!Tidak seorang menteri yang dapat melaksanakan tanggung jawabnya dan menerima kedudukannnya dalam kondisi seperti itu.Anda harus menyadari bahwa pemerintahan yang di bangun dengan landasan seperti itu tidak akan berdiri tegak,dan kalaupun tegak,it suatu pemerintahan yang kacau.Kita harus mengubah keadaan ini.Oleh sebab itu saya telah memutuskan bahwa Turki harus menjadi sebuah republik dengan seorang presiden terpilih".


Pidato itupun menyudahi Khilafah Islam yang memang sudah runtuh sejak tergulingnya Sultan Abdul Hamid II.Pidato itu hanya sebagai sebuah buldozer yang menyapu bersih puing-puing Khilafah yang telah hancur.Mustafa Kemal Ataturk menyempurnakan penutupan buku dengan di pilihnya ia sebagai presiden Turki dan pengkhianatan besar dalam sejarah Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar